Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

Sejarah Lasagna di Italia dan Cara Membuatnya

Hidangan khas Italia ini sudah mendunia dan jadi favorit banyak orang. Tapi tahukah kamu bahwa lasagna punya sejarah panjang yang penuh rasa?

Lasagna berasal dari kata Yunani “lasanon,” yang berarti wadah untuk memasak. Dari Yunani, kata ini diadopsi oleh Romawi kuno menjadi “lasanum.” Awalnya, istilah ini merujuk pada wadahnya, bukan hidangannya. Namun, ketika pasta mulai dikenal luas, “lasanum” mulai digunakan untuk menyebut pasta lembaran yang disusun berlapis-lapis.

Di Italia, lasagna pertama kali populer di wilayah Emilia-Romagna, sekitar abad ke-14. Pada masa itu, lasagna dibuat tanpa tomat, karena tomat baru masuk ke Eropa setelah penjelajahan ke Amerika pada abad ke-16. Sebagai gantinya, mereka menggunakan saus berbahan dasar daging dan keju.

Saat tomat mulai digunakan dalam masakan Italia, lasagna bertransformasi menjadi hidangan seperti yang kita kenal sekarang. Resep klasiknya terdiri dari lapisan pasta, saus daging (ragù), saus béchamel, dan keju, biasanya mozzarella atau parmesan.

Lasagna terus berkembang dengan berbagai variasi, mulai dari lasagna vegetarian, seafood, hingga versi vegan. Bahkan, tiap wilayah di Italia punya cara berbeda untuk membuat lasagna. Misalnya, di Napoli, lasagna biasanya menggunakan ricotta dan lebih banyak saus tomat dibandingkan versi Emilia-Romagna.

Seiring waktu, lasagna menyebar ke seluruh dunia. Di Amerika, lasagna sering ditambahkan dengan lebih banyak keju, menjadikannya hidangan yang lebih “melty” dan creamy. Di Indonesia sendiri, lasagna juga punya tempat khusus, dengan tambahan bumbu lokal seperti lada putih atau bahkan rempah-rempah khas Nusantara.

Meskipun lasagna sangat terkenal di luar Italia, di negara asalnya, hidangan ini tidak sepopuler pizza atau spaghetti dalam konteks kuliner sehari-hari. Ada beberapa alasan kenapa lasagna jarang dijual di Italia dibandingkan kedua hidangan tersebut:

1. Lasagna Lebih Ribet Dibuat

Lasagna membutuhkan waktu dan usaha yang lebih banyak. Prosesnya melibatkan pembuatan saus daging, saus béchamel, menyusun lapisan, dan memanggangnya. Ini berbeda dengan spaghetti atau pizza yang lebih cepat disiapkan dan dimasak. Restoran sering lebih memilih menu yang bisa disajikan dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

2. Lasagna Hidangan Khas Acara Spesial

Di Italia, lasagna sering dianggap sebagai makanan untuk momen khusus atau perayaan keluarga, seperti saat Natal, Paskah, atau pesta ulang tahun. Karena itu, lasagna lebih sering dibuat di rumah sebagai bagian dari tradisi daripada menjadi makanan yang dijual di restoran sehari-hari.

3. Dominasi Pizza dan Pasta

Pizza dan pasta, terutama spaghetti, jauh lebih fleksibel dalam variasi dan penyajiannya. Pizza mudah dimakan kapan saja, bahkan sambil berdiri, sedangkan spaghetti hadir dengan banyak pilihan saus yang bisa disesuaikan dengan selera lokal. Sifat lasagna yang berat dan lebih cocok untuk makan utama membuatnya kalah populer di restoran biasa.

4. Preferensi Lokal yang Beragam

Setiap wilayah di Italia punya spesialisasi kuliner sendiri. Di Emilia-Romagna, lasagna memang terkenal, tetapi di wilayah lain, seperti Napoli, pizza lebih dominan. Di selatan Italia, pasta sederhana dengan bahan lokal seperti seafood atau sayuran lebih sering ditemukan. Restoran biasanya menawarkan menu yang sesuai dengan budaya makan lokal.

5. Harga dan Porsi yang Tidak Fleksibel

Lasagna biasanya dijual dalam porsi besar karena sulit untuk membuatnya dalam jumlah kecil. Hal ini membuatnya kurang cocok untuk pelanggan yang ingin makan cepat atau ringan. Pizza dan pasta lebih fleksibel karena porsinya bisa dengan mudah disesuaikan.

6. Tren Global Berbeda dengan Tradisi Lokal

Di luar Italia, lasagna menjadi populer karena sering dianggap sebagai representasi masakan Italia yang elegan dan “rumahan.” Namun, di Italia sendiri, orang lebih memilih makanan yang ringan dan segar untuk konsumsi sehari-hari.

Meski begitu, jika kamu berkunjung ke Italia, kamu tetap bisa menemukan lasagna, terutama di restoran tradisional atau trattoria di wilayah Emilia-Romagna. Namun, jangan kaget kalau pilihan lasagna di sana lebih sederhana dibandingkan versi yang sering kita lihat di luar negeri!

Lasagna dalam porsi sekali makan | Jade – pexels

Cara Membuat Lasagna

Bahan-bahan yang dibutuhkan

Untuk saus daging (ragù):
500 gram daging sapi cincang
1 bawang bombai, cincang halus
3 siung bawang putih, cincang halus
2 buah tomat, potong dadu
300 ml saus tomat
1 sdt oregano kering
1 sdt basil kering
Garam dan lada secukupnya

Untuk saus béchamel:
2 sdm mentega
2 sdm tepung terigu
500 ml susu cair
Sejumput pala bubuk
Garam dan lada secukupnya

Bahan lainnya:
10 lembar lasagna instan (rebus sesuai petunjuk)
200 gram keju mozzarella, parut
50 gram keju parmesan, parut

Langkah Pembuatan Lasagna

  1. Membuat saus daging:
    • Panaskan sedikit minyak di wajan. Tumis bawang bombai dan bawang putih hingga harum.
    • Masukkan daging sapi cincang, masak hingga berubah warna.
    • Tambahkan tomat, saus tomat, oregano, dan basil. Aduk rata, lalu masak hingga saus mengental. Tambahkan garam dan lada sesuai selera.
  2. Membuat saus béchamel:
    • Lelehkan mentega di wajan. Tambahkan tepung terigu, aduk cepat hingga berbutir.
    • Tuangkan susu sedikit demi sedikit sambil terus diaduk agar tidak menggumpal.
    • Tambahkan pala, garam, dan lada. Masak hingga saus mengental, lalu angkat.
  3. Menyusun lasagna:
    • Siapkan loyang, olesi dengan mentega.
    • Mulai dengan lapisan saus daging di dasar loyang. Tambahkan lembaran lasagna di atasnya.
    • Tuang saus béchamel di atas lasagna, lalu taburi dengan keju mozzarella.
    • Ulangi langkah ini hingga semua bahan habis, dan pastikan lapisan terakhir adalah saus béchamel yang ditaburi keju mozzarella dan parmesan.
  4. Memanggang:
    • Panaskan oven pada suhu 180°C. Panggang lasagna selama 30-40 menit hingga bagian atasnya keemasan dan berbuih.
    • Biarkan lasagna dingin selama 5-10 menit sebelum disajikan agar lebih mudah dipotong.

Tips: Kalau nggak punya oven, lasagna bisa dimasak di wajan teflon dengan api kecil. Tutup rapat agar keju tetap meleleh sempurna.


Discover more from Cakefever.com

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

By Luli

Cook. Bake. And Sleep.

Saran? Pertanyaan? or just say hi? Leave your comment yaah ^_^

Artikel Lainnya