Chiffon Cake adalah “kue bolu” favoritku. Kue ini terasa ringan dengan rasa semriwing yang bikin pengen nambah terus 😀
Membuat chiffon cake berarti harus menguasai ilmu mengocok telur, terutama mengocok putih telur. Selain itu juga sudah harus menguasai teknik aduk balik. Kalau dua ilmu ini masih belum dikuasai benar, jangan heran kalau chiffon cakenya masih gagal terus – tapi tetap semangat ya coba terus buat yang masih gagal.
Ketika aku sudah mulai memahami cara mengocok telur yang benar dan cara mengaduk adonan telur dengan sempurna, ternyata oh ternyata aku masiiih juga gagal bikin chiffon cake. Hanya saja gagalnya kali ini bukan hasil kue yang bantat atau kurang mengembang, tetapi chiffonnya berpinggang karena permukaan kuenya mengerut ketika kue sedang didinginkan, hehehe. Chiffon cake yang berpinggang ini biasanya terjadi karena kesalahanku menggunakan panas oven yang terlalu tinggi, sehingga cakenya tidak matang merata dari atas sampai bawah. Apalagi chiffon cake ini kan cake yang berukuran tinggi, jadi sangat sensitif dengan suhu oven yang kurang pas.
Loyang Khusus untuk Chiffon Cake
Dalam tulisan kali ini, aku ingin memperkenalkan loyang chiffon cake. Membuat chiffon cake sebaiknya menggunakan loyang khusus seperti pada gambar. Untuk para pakar, menggunakan loyang tulban biasa mungkin tidak masyalah. Tapi untuk newbie seperti aku, maka sebaiknya menggunakan loyang khusus chiffon.
Loyang ini berlubang di tengah, alasnya bisa dilepas dan memiliki kaki. Ada juga siy loyang chiffon yang tidak memiliki kaki. Lalu apa sebenarnya fungsi kaki pada loyang ini?
Fungsi Kaki Pada Loyang Chiffon
Keunikan Chiffon Cake adalah ketika kue sudah matang, maka loyang yang berisi kue yang sudah matang itu harus segera dikeluarkan dari oven dan loyangnya dibalik di atas meja. Ini untuk mencegah Chiffon cake menjadi kempes saat proses pendinginan. Itu sebabnya dinding loyang chiffon ini tidak boleh diolesin mentega atau margarin supaya kuenya tidak merosot waktu loyang dibalik.
Kaki pada loyang menahan agar puncak chiffon yang biasanya membumbung dan merekah bersentuhan dengan meja dan sekaligus memberi ruang sirkulasi udara. Kalau menggunakan loyang yang tidak ada kakinya, maka loyang chiffon harus diberdirikan di leher botol. Caranya masukkan bagian tengah loyang yang berlubang ke leher botol, dan biarkan loyang dalam keadaan seperti itu sampai dingin. Nah kan, lebih repot yang mana? Lebih baik cari loyang chiffon yang ada kakinya sih kalau aku yaaa 😀
Saat pemakaian loyang ini, terkadang terjadi kebocoran adonan. Bocor ini wajar sebab alas bawah loyang chiffon bisa dilepas sehingga memungkinkan adonan meleleh keluar bisa celahnya terlalu lebar atau adonan terlalu encer. Untuk mencegah adonan bocor menetes ke oven, maka sebaiknya saat dipakai, loyang chiffon ini diletakkan di atas loyang datar sebagai alasnya. Jadi kalau pun bocor, adonannya tidak menetes ke oven.
Pada foto di atas terlihat saat aku membalikkan loyang dengan cake yang sudah matang di dalamnya, alas bawah loyang bergeser sedikit karena ditarik gaya gravitasi #halah … Tenang saja kue-nya tidak akan jatuh kok, itu sebabnya jangan pernah mengolesi dinding loyang chiffon cake dengan mentega atau olesan apapun.
Kalau kebocorannya rada parah, sebelum berpikir untuk membuang loyang chiffon Anda, ada cara lain yaitu dengan membungkus bagian luar loyang dengan aluminium foil. Jadi kebocoran adonan bisa teratasi.
Tapi kasus bocor ini seharusnya tidak terjadi kalau kita mengocok adonan putih telurnya dengan sempurna sehingga adonan akhirnya tidak menjadi terlalu cair dan tidak merembes keluar dari sisi loyang. Karena seharusnya adonan chiffon cake itu kental bila kita mengocok putih telur dengan benar serta cukup rata mencampur adonan putih telur dan kuningtelurnya. Artinya kalau sampai ada adonan merembes keluar, itu bukan salah loyangnya tapi salah kita saat mempersiapkan adonan 🙂
Selamat membuat Chiffon Cake 🙂
Discover more from Cakefever.com
Subscribe to get the latest posts sent to your email.
Chiffon cake bila disimpan di wadah tertutup di suhu ruang bisa tahan 4-5 hari. Kalau belum sehari sudah basi, mungkin bisa dicek kesegaran bahan-bahannya, misalnya telur. Telur yang sudah kurang segar akan pengaruh sekali pada ketahanan kue. Lengkapnya bisa lihat di artikel ini https://www.cakefever.com/cara-menyimpan-cake-agar-tidak-cepat-basi/
Bagaimana cara menyimpannya Mienk? Di suhu ruang ? Tertutup atau terbuka?
Mb saya pernah beberapa kali buat chiffon bebtuknya bagus, lembut dan rasanya juga enak tapi setelah 4-6jam kok dalemnya agak basi gitu ya, salahnya dimana?
Di resep Chiffon setahuku biasanya sudah disebutkan ukuran loyang yang dipakai, mba Selvi.
Pagi mba, maaf apakah aku bs minta dijelaskan ttg ukuran loyang chiffon dan jmlh telor yg dipakai, jd bs pas adonannya mba nti. Terima kasih ya mba?
Ooh begitu, mungkin aku kurang sempurna mateng nya ya mba. Terimakasih ya mba 🙂
Kulitnya memang agak rontok sedikit, tapi tetap ada yang melekat di kuenya. Salahnya aku kurang tahu juga Sha, kalau chiffon sudah matang sempurna harusnya pinggirannya walau memang ada yang rontok tapi tetap ada yg lengket di kuenya.
Hi mba, saya sering bikin chiffon dan syukurnya rasanya selalu oke. Tapi kendala saya yaitu ketika ngeluarin chiffon dari loyangnya, pinggiran chiffon jadi gak rata, cenderung kulitnya rontok rontok, kemudian bagian bawahnya juga gak rapi, padahal saya sudah pakai pisau/spatula. Kira kira salahnya dimana ya mba? Saya ingin sekali tampilan chiffonnya cantik dan rapi. Terimakasih mba
Terima Kasih infonya Mbak….:)
Aku waktu itu belinya di TBK TItan Fatmawati. Sudah cukup lama Khy, sekitar 3 tahunan yang lalu.
Selamat Pagi Mbak….saya mau beli loyang chiffon yang seperti Mbak punya, dan saya sudah ke link list toko bahan kue, tapi saya masih belum menemukan informasi toko tempat Mbak beli….kalau boleh tahu Mbak beli di toko bahan kue yang mana ya….Terima Kasih.
Di toko bahan kue, listnya ada di http://www.cakefever.com/series/toko-bahan-kue-3/
mbak, mau beli loyang chiffon yang seperti punya mbak di mana..?
mbak kalau ke titan kelapa gading cari loyang chiffon yang bukan 24 cm deh aku sj nemu yg 25 cm teflon pulak
Makasih banyak yaaaa….
klo gak dibalik nanti chiffonnya kempes. Dinding loyang chiffon gak boleh dioles mentega, karena chiffonnya akan memanjat dinding loyang ketika dipanggang. Supaya chiffon yang sudah cape-cape manjat dinding loyang itu gak jatuh terpeleset lagi, maka loyangnya dibalik 🙂 Itulah sebabnya mengapa harus pakai loyang khusus chiffon yang punya kaki atau kalau tidak punya kaki, harus punya bagian tengah yang bisa dimasukkan ke mulut botol.
Kalo miring, itu artinya panas di dalam oven tidak rata, shg kuenya mengembang sebagian …
Mba,
Aku masih bingung…Kenapa chiffon yang telah dipanggang harus segera dikeluarkan dan dibalik? Supaya apa? Dan apa gpp kalo permukaan chiffon yang dibalik itu kena meja? Trus kenapa yaaaa kalo udah dingin, chiffon malah keliatan miring permukaannya?
Makasih Mba atas jawabannya…
Mbak Christine… aku pernah baca di salah satu site, bahwa masalah kue chiffon dingin yang jeglog itu karena waktu dipanggang suhunya terlalu tinggi. Jadi kuenya naik terlalu cepat, sampai dasarnyapun ikut naik seperti balon… nah begitu dingin, dia akan “kempes” karena kuenya matang (naik) tidak rata, tapi karena di “karbit”…
Aku sendiri juga pernah ngalamin ini beberapa kali sampai bingung… dan tiap oven berbeda, jadi kita harus mengenalinya dulu?…
Horay.. Jadi chiffon pandanku,tapi lha kok pas dingin jd berbentuk u bagian atasnya? Lha kenapa? Pas dioven naik kya huruf n,trus mau mateng rata,eh dikeluarin jd jeglong.. Kenapa donk mbk Fer??
Mba.. Ak perna cm 1x test buat chiffon. Eh hasilnya kurang bgs. Kan lengket kuenya,lha ga bs ku keruk di tengahnya yg mau kebawah kaya L gt kan. Samping n bwh g masalah,cuma di dlm tengah itu repot keruk pake pisau,kue jd rusak kan kecil lingkarannya. Gmn ya mbk?? Ak msh kapok buat chiffon.
Ada yg pny resep chiffon pth telur nda ya? Bagi dong, , ,
Awww, salam kenal mba Fe…ijin nge link y. Makasih