Kue Nastar memang relatif lebih cepat jamuran dibandingkan dengan kue Kastengels atau kue Putri Salju. Dalam kondisi matang sempurna pun, kue nastar memang akan tetap lebih cepat jamuran dibanding kue kering lainnya.
Kenapa nastar lebih cepat jamuran dibanding kue kering lainnya? Itu karena nastar adalah kue kering yang “lembab” sebab ada isian selai nanasnya. Jadi ya wajar saja kalau nastar akan lebih cepat jamuran dibanding kue kastengels yang kering tanpa ada isian yang lembab/basah.
Tapi untuk keperluan jualan, kita tetap perlu tahu bagaimana cara mencegah kue nastar kita tidak “terlalu” cepat jamuran. Karena kue kering biasanya kita buat sekaligus banyak untuk dijual dalam rentang waktu tertentu dimana kita yakin kue kering masih dalam kondisi terbaiknya.
Kenapa kue Nastar lebih cepat berjamur dibanding kue kering lainnya?
Jadi yang dibilang Nastar itu terlalu cepat jamuran itu berapa lama ya?
Umumnya di kalangan bakul kue rumahan, diketahui usia kue nastar kurang dari 3 bulan. Kalau pun nastar belum jamuran setelah 3 bulan, biasanya rasa dan tekstur nastar sudah tidak dalam kondisi terbaiknya. Jadi walau pun di dalam tulisan ini membahas bagaimana caranya agar nastar tidak cepat berjamur, sebaiknya untuk dijual kita tentukan expired datenya per 3 bulan. Ini berlaku untuk kue kering yang kita buat home made di rumah dengan bahan-bahan segar dan tanpa pengawet tambahan.
Penyebab kue nastar lebih cepat berjamur dibanding kue kering lainnya bisa dari beberapa faktor:
1. Selai Nenas yang basah
Isi Nastar berupa selai nenas yang mengandung air sehingga bisa membuat tekstur kue nastar menjadi cepat lembab. Dan tentu kita semua tahu, jamur sangat menyukai lembab.
2. Butter pada adonan Nastar
Nastar istimewa pasti menggunakan cukup banyak butter. Butter ini salah satu kekurangannya adalah ia cepat mencair pada suhu ruang. Ketika butter mencair, kue nastar pun menjadi bertambah lembab, karena sebelumnya sudah ditambahi lembab dari selai nanas. Jadi kalau ingin awet menyimpan nastar, jangan letakkan nastar di tempat yang agak hangat seperti di dapur dan jangan terkena sinar matahari langsung.
3. Olesan nastar dan adonan dalam belum matang
Olesan nastar mengandung kuning telur, jadi kalau kurang matang ini pun berpotensi menumbuhkan jamur. Demikian pula bila nastar kita hanya kering dan matang di permukaannya saja sementara adonan bagian dalamnya masih belum matang pun akan mudah ditumbuhi jamur.
4. Nastar kurang dingin saat disimpan
Nastar yang belum dingin sempurna, masih menyimpan uap panas dalam adonannya. Walau saat kita raba di permukaan nanas sudah terasa dingin, tapi bisa jadi adonan di dalamnya masih ada uap panas. Dan bila dalam kondisi seperti ini nanas langsung disimpan dalam stoples tertutup, uap panas ini akan keluar perlahan dan membuat nastar kita lebih lembab lagi dan tak heran bila nastar kita jangankan 3 bulan, baru juga seminggu sudah tercium bau apek.
5. Stoples kurang kering dan kurang bersih
Stoples yang mungkin baru saja kita cuci dan kurang kering sudah pasti akan menyumbangkan kelembaban ekstra lagi untuk si Nastar. Belum lagi kalau kita agak malas mencuci stoples kue yang tadinya ada sisa remah kue kering sebelumnya, nah ini juga akan menambah laju kecepatan pertumbuhan jamur pada nastar ya teman-teman …
Tips Agar Nastar Tidak Cepat Berjamur
Setelah mengetahui penyebab Nastar jamuran, maka berikut ini tips untuk mencegahnya:
1. Pastikan Selai Nanas kering
Untuk memastikan kita membuat selai nastar yang cukup kering dimulai dari memilih buah nanas. Pilihlah buah nanas yang tidak banyak mengandung air. Pilihan nanasnya bisa Nanas Palembang, Nanas Blitar, Nanas Tulungagung dan Nanas Medan. Hindari menggunakan Nanas Subang, dan jenis nanas lainnya yang memiliki kandungan air banyak seperti si nanas subang ini.
Untuk membuat selai nanas lebih tahan lama, jangan buang mata nanas. Mata nanas harus diparut berikut batang nanasnya untuk dimasak menjadi selai nastar. Jangan kuatir akan gatal-gatal, karena mata nanas yang dimasak tidak akan bikin gatal.
Saat membuat selai, pertama keringkan dulu air nastar di dalam panci anti lengket atau aluminium. Ohya jangan gunakan panci atau wajan besi, karena asam pada nanas akan bereaksi dengan besi membuat nanas jadi kecoklatan dan kurang enak. Setelah nanas parut kering, baru masukkan gulanya dan masak terus hingga terlihat kering.
2. Cara memanggang nastar agar matang
Gunakan api kecil saat memanggang nastar dan total waktu panggang sekitar 30-40 menit. Ini tidak termasuk jeda waktu saat poles-memoles nastar ya. Dengan api kecil, nastar akan matang perlahan sampai ke dalam adonan.
Suhu oven saat memanggang nastar berkisar 140 C-160 C. Bila nastar dipanggang dengan api yang panas semisal 180 C maka permukaan nastar akan cepat mengering dan tampak matang, namun sebenarnya adonan di dalamnya belum matang. Adonan yang belum matang ini juga rawan ditumbuhi jamur.
Untuk mencegah nastar gosong atau matang cuma sebagian, maka loyang nastar sebaiknya diputar-putar atau dipindah posisikan. Loyang perlu diputar bila kita kuatir panas di dalam oven kita tidak rata antara bagian depan dan bagian belakang. Atau loyang bagian samping kiri dan kanan. Sehingga sebaiknya loyang diputar 180 C.
Bila memanggang nastar dalam oven yang raknya ada 3 tingkat, maka setelah 15 menit pertama, pindahkan posisi loyang paling atas ke paling bawah. Lalu setelah itu panggang lagi 15 menit, lalu loyang atas dan bawah bisa diangkat. Sementara loyang tengah bisa dipindahkan ke rak paling bawah lalu panggang 15 menit.
3. Perlukah sangrai terigu untuk nastar?
Jawabannya perlu dengan tujuan membuat nastar lebih awet. Kita tidak mengetahui seberapa lembab terigu yang kita simpan di wadah penyimpanan atau di toko tempat kita membelinya. Jadi untuk tujuan membuat nastar kita semakin bertahan lama, sebaiknya sangrai sebentar terigu kita. Atau bisa juga dengan dikukus, lalu didinginkan dengan cara diangin-anginkan.
4. Dinginkan nastar sebelum disimpan
Ini wajib diperhatikan karena nastar memiliki selai nanas yang basah di dalamnya. Jangan hanya meraba permukaan nastar terasa dingin lalu langsung masukkan ke dalam stoples karena bisa jadi uap panas masih terperangkap di dalam adonan. Pakailah timer untuk memastikan waktu pendinginan yang tepat. Coba cek hancurkan satu nastar untuk memeriksa apakah waktu tunggu yang kita set sudah cukup untuk mendinginkan nastar sampai ke adonan bagian dalamnya.
5. Silica Gel Food Grade
Untuk tujuan jualan, bisa dimasukkan silica gel food grade ke dalam stoples yang bisa membantu menyerap kelembaban yang mungkin saja terjadi saat penyimpanan nastar. Pastikan membeli silica gel yang food grade ya.
Silica Gel Food Grade ada dua macam yang bentuknya serbuk dan bentuknya butiran, tapi keduanya sama saja untuk penggunaannya untuk kue kering dan makanan. Untuk yang berbentuk serbuk, disebut Natural Silica Gel dan yang berbentuk butiran disebut White Silica Gel. Silakan klik pada gambar bila ingin membelinya online di Tokopedia.
Demikian beberapa tips untuk membuat kue nastar kita bisa awet alami selama 3 bulan di dalam toples pada suhu ruang tanpa mengurangi kualitasnya. Tentu bila kita ingin menyimpan nastar lebih lama lagi untuk kebutuhan sendiri, bisa dengan menyimpan nastar dalam freezer dan saat ingin dikonsumsi bisa dithawing dengan cara didiamkan di chiller dulu dari malam sampai pagi lalu baru keluarkan di suhu ruang agar nastar bisa menghilangkan kristal es secara perlahan.
Semoga membantu.
Discover more from Cakefever.com
Subscribe to get the latest posts sent to your email.