Mengenal 4 Jenis Talas yang Bisa Dimakan dan Diolah

Siapa yang pernah makan keripik talas? Keripik kuning yang gurih dan asin itu menjadi olahan keripik favorit masyarakat. Namun, tahukah kamu selain keripik, talas juga bisa diolah menjadi sajian lain, lho! 

Talas merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Beragam jenis talas yang dibudidayakan, ada yang dijadikan sebagai bahan baku makanan, ada pula yang hanya dijadikan sebagai tanaman hias. Namun, tak semua jenis talasa dapat dimakan, ya! Memang, jenis talas apa saja sih yang dapat dikonsumsi? Nah, yuk ikuti pembahasan Cakefever kali ini mengenai jenis talas yang bisa dimakan! Simak informasinya berikut ini.

Mengenal Talas, Tumbuhan yang Bisa Diolah jadi Aneka Sajian

Talas adalah salah satu umbi-umbian yang sering diolah menjadi aneka sajian. Umbi-umbian ini berasal dari Asia Tengah Selatan atau Asia Tenggara dan terus dibudidayakan hingga saat ini. 

Talas merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan pengganti nasi, karena kaya akan karbohidrat dan serat. Mengkonsumsi talas dapat membantu untuk menjaga stabilitas kadar gula darah yang ada dalam tubuh manusia. Selain umbinya, talas juga dapat dimanfaatkan batang dan daunnya. 

Batang talas dapat dibuat sayur, daunnya dapat dijadikan pembungkus makanan, dan umbinya dapat diolah menjadi keripik, mie, kue bolu, brownies, dan sajian lainnya. Talas memiliki ratusan jenis, lho! Namun, hanya beberapa jenis talas yang bisa dimakan, Jadi, bagi teman-teman Cakefever yang ingin mengolah talas, penting untuk mengetahui jenis talas apa saja yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.

4 Jenis Talas yang Bisa Dimakan

Talas memang merupakan tanaman yang memiliki banyak fungsi. Ada yang bisa dimakan, bahkan ada juga yang jadi tanaman hias yang memperindah rumah. Berikut jenis-jenis talas yang bisa dimakan dan diolah menjadi sajian makanan.

1. Talas Padang

Talas padang biasanya diolah batangnya menjadi sayuran. Memiliki nama ilmiah Colocasia gigantea, talas padang merupakan talas terbesar di antara jenis yang lain. Dalam bahasa Minangkabau, tanaman ini disebut “kemumu”. Sedangkan dalam bahasa Sunda disebut “kajar-kajar” atau “lumpuy”, dan bahasa Jawa yaitu ”rombang”. 

Selain diolah menjadi sayuran, di Padang talas ini biasa diolah menjadi keripik talas. Sedangkan di Vietnam bagian selatan, jenis talas ini digunakan sebagai salah satu bahan sayur dan sup bihun. Di Jepang, talas ini disebut “hasu-imo” yang digunakan dalam pembuatan chanpuru, sushi, dan sup miso.

2. Talas Bogor

Salah satu jenis talas yang bisa dimakan ini merupakan jenis talas yang paling terkenal. Dengan nama ilmiah Colocasia esculenta, talas bogor sering menjadi buruan wisatawan yang bertandang ke Kota Hujan. Orang Bogor sendiri biasanya mengolah talas dengan digoreng atau dikukus dan ditaburi kelapa parut di atasnya. 

Namun, selain hanya digoreng atau dikukus, sudah banyak olahan talas bogor yang enak dan nikmat disantap. Seperti, pie talas, brownies talas, bolu lapis talas, bika talas, atau eggroll talas. Nah, jenis makanan ini sering diburu wisatawan karena rasanya yang lezat dan tentunya kaya akan gizi. Teman-teman Cakefever yang berkunjung ke Bogor, jangan lupa untuk mencicipi lezatnya sajian dari olahan talas ini, ya!  

3. Talas Pontianak

Jenis talas yang bisa dimakan ini memiliki warna ungu kehitaman. Teksturnya yang tidak terlalu pulen, sering menjadi alasan kenapa talas ini sering diolah menjadi berbagai olahan makanan. Talas pontianak sering diolah menjadi keripik talas, stik talas, sayur-mayur, dan lainnya. Ciri khasnya adalah bentuknya mirip dengan talas bogor. 

Meskipun di Indonesia talas pontianak tidak begitu dikenal masyarakat, talas ini justru sangat populer di Jepang, lho! Banyak masyarakat yang mengolah talas pontianak ini menjadi sayur kare. 

4. Talas Belitung

Salah satu jenis talas yang bisa dimakan ini memiliki nama ilmiah Xanthosoma sagittifolium. Dalam bahasa Betawi dan Sunda, talas ini disebut “kimpul”. Sedangkan dalam bahasa Jawa, disebut “kimpul, glitung, busil, bisono, bothe, linjik”. Dan “dilago gogomo” dalam bahasa Halmahera.

Biasanya talas ini diolah dengan dikuku, dibakar, dibuat bubur dan dijadikan sebagai pelengkap makanan. Namun, talas ini memiliki banyak lendir, sehingga teksturnya tidak sepulen talas Bogor. Tekstur talas yang sudah direbus lembut dimakan, sedikit gurih, dan tidak lengket. Talas belitung juga dapat diolah menjadi puding, kue kering, dan keripik.

Tips Cara Memilih Talas yang Bagus

Teman-teman Cakefever harus berhati-hati dalam memilih talas untuk diolah, ya! Meskipun talas yang kalian pilih termasuk ke dalam jenis talas yang bisa dimakan, penting untuk mengetahui cara memilih talas yang bagus agar olahan makanan yang dihasilkan pun enak.

Talas yang tidak kering dan tidak memiliki banyak bintik hitam adalah talas yang bagus untuk diolah. Selain itu, coba ditekan bagian bawahnya, jangan dipilih jika bagian tersebut terasa lembek. Cium aromanya, jika mengeluarkan aroma umbi yang khas, maka talas tersebut sudah matang dan siap diolah. Ciri lainnya adalah bagian batangnya sudah berwarna kemerahan. 

Ukuran apapun tidak masalah, yang terpenting adalah tingkat kematangan talas tersebut. Jadi, pastikan talas yang kamu pilih sudah matang, ya!

Nah, itu dia informasi Cakefever mengenai jenis jenis talas yang bisa dimakan dan tips cara memilih talas yang bagus. Bagaimana Teman-Teman Cakefever sudah siap mengolah talas menjadi olahan sajian yang lezat? Selain dapat dikonsumsi sendiri, olahan sajian dari talas dapat kamu jual juga, lho! Talas masih menjadi bahan baku favorit masyarakat karena selain mengenyangkan dan mudah diolah, di dalam talas terdapat banyak kandungan gizi yang bermanfaat untuk tubuh kita.

Sekian pembahasan Cakefever mengenai jenis talas yang bisa dimakan. Semoga informasi ini membantu, ya!