Our website use cookies to improve and personalize your experience and to display advertisements(if any). Our website may also include cookies from third parties. By using the website, you consent to the use of cookies. We have updated our Privacy Policy. Please click on the button to check our Privacy Policy.

Bagaimana Mengatasi Kenaikan Harga Bahan Kue Agar Bisnis Kuemu Tetap Cuan?

Kalian yang saat ini sedang merintis usaha jualan kue dan kuemu sedang laris-larisnya, mungkin saat ini sedang deg-degan tiap kali harus belanja bahan baku di toko langganan. Kok harga-harga bahan kue itu naik terus sih, kapan dong turunnya ??

Tenang kawan, harga bahan-bahan kue tidak pernah turun kok. Jadi kita sendiri yang memang harus menyiasatinya, bisa dari awal. Tapi kadang kala disiasati dari awal pun, eh di tengah jalan bisa jadi ada peristiwa ekonomi yang bisa mendongkrak harga-harga bahan jadi melejit di luar prediksi awal kita.

Trus kalau sudah begini, kita harus bagaimana supaya bisnis kue kita tetap ngasih untung dan bukan cuma kerja bakti saja?

Mengantisipasi Kenaikan Harga Bahan Baku Dari Awal

1. Masukkan persentase kenaikan bahan baku dalam harga jual.

Jadi misalnya harga 1 kg telur pada saat kita menghitung Harga Pokok Produksi (atau harga modal) itu 28 ribu rupiah per kilogram. Tambahkan presentase perkiraan harga naik, bisa di 5% atau 10%, atau 20% tergantung perkiraan kalian seberapa fluktuatif naik turun harga telur dalam setahun atau dua tahun ke depan. Sehingga bila memang terjadi kenaikan harga telur atau bahan baku lainnya, kalian tidak perlu buru-buru menaikkan harga jual kue, karena harganya masih masuk. Yah palingan profit kalian yang jadinya agak berkurang ya…

Baca Juga:  Berbagi Pengalaman Serunya Berjualan Kue

2. Persiapkan alternatif bahan yang lebih murah tanpa mengurangi kualitas rasa.

Ini memang butuh riset di awal. Jadi misalnya kalian selalu pakai gula merek A yang setelah kalian lihat-lihat di pasar, eh ini gula ternyata adalah gula yang harganya paling mahal seantero pasar. Ada gula pasir lain yang harganya lebih murah dan kelihatannya tidak menghasilkan perbedaan yang mencolok ya, tentunya setelah kalian lakukan uji coba ya. Nah kalau pemakaian gula dalam sehari baru sekilo dua kilo, beda harga 2 ribu perak memang kurang terasa. Tapi kalau udah 10 kg, beda 20 ribu per hari kan lumayan ya. Dan itu baru gula, belum komponen harga bahan yang lain, misalnya tepung terigu dan aneka tepung lainnya.

Ketika Pilihan Hanya Naikkan Harga atau Kurangi Kualitas ?

Ketika jurus antisipasi harga bahan yang kita lakukan di awal ternyata masih kurang ampuh untuk mengatasi kenaikan harga bahan, biasanya kita akan menghadapi pilihan menaikkan harga atau mengurangi kualitas?

Mengurangi kualitas ini biasanya mengarah pada pergantian bahan baku yang tadinya bahan baku premium, menjadi bahan lainnya yang sejenis dengan harga yang lebih murah. Misalnya, kita biasanya pakai mentega Wijsman yang mahalnya kalian sudah paham, menjadi mentega lainnya yang lebih murah. Atau bahkan mungkin diganti ke margarin yang lebih murah lagi.

Baca Juga:  Panduan Cara Menjadi Reseller Es Krim Glico Wings

Perhatikan Profil Pelanggan

Sebelum kalian buru-buru melakukan tindakan-tindakan efisiensi biaya, sebaiknya perhatikan dulu profil pelanggan yang biasa membeli kue. Terutama para pelanggan yang sering melakukan Repeat Order. Apakah mereka tipe pelanggan yang mengutamakan rasa atau sangat memperhatikan harga ?

1. Jangan Ganti Bahan Baku Untuk Pelanggan Tipe ini!

Untuk kalian yang punya pelanggan dengan lidah sensitif seperti Juri MasterChef, sebaiknya tidak melakukan substitusi bahan begitu saja. Karena pelanggan kalian pasti akan mengetahuinya dan kecewa karena kue kesukaan mereka tiba-tiba berubah rasanya.

Daripada mengecewakan pelanggan, pilihan lebih baik adalah menaikkan harga jual dengan tentunya mengomunikasikan dengan bahasa yang “berat hati” kepada pelanggan. Pelanggan dengan selera yang sulit dikompromikan ini pastinya akan memahami situasi kenaikan harga bahan baku ini.

Selain menaikkan harga, mungkin kalian juga bisa mencoba tips berikut ini :

  • Buat Porsi Lebih Kecil.
    Selain itu kalian bisa membuat porsi yang lebih kecil sehingga bisa mengakomodir pelanggan yang tetap ingin menikmati kue enak kalian dengan budget yang lebih terjangkau.
  • Buatkan Kemasan Premium.
    Tips lainnya adalah mempersiapkan kemasan yang cantik dan looks-nya mahal. Sehingga kue kalian memang ‘pantas’ dihargai mahal. Kemasan cantik dan elegan ini bisa dipersiapkan dari awal, dan karena kemasan ini biasanya harus dibeli dalam jumlah yang cukup besar, sebaiknya memang sudah dipikirkan bila kue kalian dalam segmen pasar premium, maka kemasannya pun harus terlihat premium.
Baca Juga:  4 Ide Resep Jualan Kue Seribuan, Mudah, dan Pasti Untung

2. Jangan Naikkan Harga Jual Untuk Pelanggan Tipe ini!

Tapi beda halnya bila pelanggan kalian adalah tipe yang membanding-bandingkan harga. Misalnya mereka yang akan dengan julidnya bilang, Iih nastar setoples kok harganya 300ribu? Di warung sebelah 300rebu mah udah dapat 10 toples nastar!

Nah pelanggan ini akan sensitif sekali dengan kenaikan harga. Dan mereka umumnya akan memaklumi ‘sedikit’ perubahan rasa, yang penting tetap bisa membeli kue yang mereka inginkan dengan harga yang tetap terjangkau. Untuk pelanggan seperti ini, mengganti bahan kue dengan yang lebih murah bisa jadi solusi untuk kalian.


Discover more from Cakefever.com

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

By Luli

Cook. Bake. And Sleep.

Saran? Pertanyaan? or just say hi? Leave your comment yaah ^_^

Artikel Lainnya